Senin, 09 Agustus 2010

Part 2 - Gowes ke Kota Tua

Ok, ini dia lanjutan bagian pertama. Di bagian ini aku ingin menceritakan pengalaman di Kota Tua itu sendiri.

Akhirnya kami meninggalkan areal Monas. Otomatis lewat "White House" Indonesia alias Istana Merdeka & Negara. Tampaknya kosong, tapi sebenarnya banyak "penjaganya" lho...hiiiiiii ... Ya, warnanya merah-putih, bawa senapan (warnanya silver tapi aku lupa jenisnya opo..), diem ngeliat kedepan. Mereka juga yang pertamakali tau kalau Monas ROBOH....hehe procol sedikit itu bagian dari buku "Misteri Harta Karun VOC"-nya E.S. Ito yang aku baca dulu. Lumayan ngakak pas bab yang itu. Bukunya seru kok...baca ya...:)


Lanjut lanjut lanjut akhirnya sampai di Kota Tua. Belum sampai yang dideket pelabuhan sih, tapi sudah cukup tua untuk dilihat. Contohnya bangunan ini nih;





Itu, dibelakang orang keren dan sepedanya yang keren juga, adalah gedung arsip. Udah lama aku pingin masuk, tapi pasti pas dateng naik sepeda kepagian (karena aku memang anak yang rajin). Menurut info yang ada, dulunya bertempat tinggal seorang Gubernur Jenderal VOC, de Klerk, yang dibangun pada abad ke 18.

Lalu aku ke....



Museum Wayang. Terletak di dekat Museum Fatahilah atau Museum Sejarah Jakarta. Didalamnya terdapat banyaaaak sekali wayang (yayalah). Dulu aku pernah kesini, isinya macem macem, nggak cuma wayang kulit dan wayang golek saja. Ada juga wayang golek yang terbuat dari kulit (?)...nggak deng ngibul. Yang jelas, berbagai macam wayang ada disini. Di salahsatu lemari kaca waktu itu kalau nggak salah ada wayang Soekarno lho... Pake baju militer putih, dan tentu saja, peci kesayangannya. Wayang dari luar negri juga ada..

Dan konon katanya, museum ini angker lho... ayo kita katakan bersama lagi; hiiiiii.... Peristiwanya tak lain ada wayang yang bergerak-gerak sendiri. Kadang ada suara orang berjalan yang tak lain adalah seorang bapak2 (nggak mungin mas mas) yang memakai baju militer Belanda jaman baheula. Jujur pas aku lagi ngeliat-ngeliat sendiri koleksi wayang saat itu, aku merinding dan merasakan sesuatu yang aneh. Tapi tidak terjadi apa-apa. Makanya pas aku denger cerita diatas langsung maklum.

Kita lihat gambar selanjutnya dibawah ini;


Bangunan yang letaknya agak dikiri foto ini adalah Toko Merah. Kalau nggak salah sekarang ini fungsinya sebagai kantor. Tapi bangunan ini katanya angker juga lho... Maklum bangunan lama, kalau nggak angker ya aneh. Dari salah satu buku yang pernah ku baca, dulu pas SD (masih inget aja...), dengan judul Toko Merah, dikisahkan tentang kejadian aneh salah satu pegawai yang bekerja disitu. Katanya sesosok budak pernah menghampirinya saat bekerja, aku lupa si sosok budak itu ngomong apa, tapi sudah cukup menggambarkan keadaan Toko itu kan?

Akhirnya, kami sampai di puncak perjalanan. Yaitu berfoto diatas Jembatan Merah

Aku lupa nama aslinya apa, jadi karena warnanya merah sebut saja Jembatan Merah (maaf kalau salah). Diliat dari konstruksinya jembatan ini dapat naik dan turun kalau ada kapal yang lewat. Ini menunjukan bahwa Kali Besar, sungai yang mengalir dibawahnya, dulu merupakan jalur yang sibuk, mungkin...

Karena udah ngos-ngosan jadi kami berdua setelah itu pulang. Terimakasih, mohon maaf, dan sampai jumpa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar